CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

LITTLE RED STARS

Jumat, 08 April 2011

SEMINAR EKONOMI (BAllroom Hotel Mercure, Acol, Jakarta)

Review (3-10 Februari 2011)
Terdiri dari dua materi, yaitu: PORTFOLIO SUGGESTION dan MARKET OUTLOOK. Akan bermanfaat apabila kita berinvestasi melalui portfolio. Portfolio merupakan penggabungan lebih dari dua jenis instrumen keuangan yang berbeda jenisnya. Penggabungan ini bermanfaat untuk meminimalisasi tidak tercapainya hasil imbal balik yang kita harapkan, dan untuk mengelola risiko digunakan pendekatan DCA (Dollar Cost Averaging) – maksudnya pembelian secara berkala. 
Melakukan investasi dengan cara mengelola portfolio yang disesuaikan dengan profil risiko kita secara keseluruhan adalah sangat bijaksana. Profil risiko kita tahun ini bisa jadi berbeda dengan tahun sebelumnya. Lakukan penilaian profil risiko kita secara berkala untuk mendapatkan hasil imbal balik yang diharapkan dan konsisten dengan tingkat risiko yang ditoleransi sesuai profil risiko kita.
 Perhatikan instrumen keuangan pada portfolio investasi kita, perlukah beberapa diantaranya dialihkan ke instrumen keuangan lain yang disesuaikan dengan profil risiko, jumlah dana investasi yang tersedia dan hasil imbal balik yang diharapkan? Selanjutnya, dengan kondisi ekonomi atau pasar pada saat ini, lakukan pemilihan instrumen keuangan, dan produknya, khususnya produk non perbankan, saham misalnya, perlu juga memperhatikan jenis industrinya.


PORTFOLIO SUGGESTION. Perhatikan proposi saham dalam portofolio investasi kita, seiring IHSG terkoreksi, maka waktunya membeli saham-saham yang harganya turun. Contohnya, minggu lalu aksi net buy para investor asing yang mencapai nilai Rp1 triliun, setelah seminggu sebelumnya IHSG tergerus 9%. Selanjutnya adalah obligasi, setelah Moody's Investors Service memberikan peringkat Ba1 pada obligasi dalam bentuk rupiah maupun mata uang asing Indonesia, dibandingkan dengan negara lainnya maka obligasi Indonesia menjadi pilihan yang menarik. Demikian juga dengan instrumen investasi reksa dana, tentunya, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan sepanjang 2011 akan tumbuh tinggi dibanding negara Asia Tenggara lainnya bahkan melampaui pertumbuhan ekonomi Singapura dan Korea Selatan. Emergency Fund atau dana parkir sebaiknya tetap ditempatkan pada produk perbankan deposito.


MARKET OUTLOOK.
Ekonomi Nasional. Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG mulai menunjukkan tanda rebound dengan sempat menyentuh level 3549 dan kemudian ditutup di level 3487.61 di hari Jumat lalu. Untuk setengah minggu bursa kemungkinan dapat menghadapi tekanan jual sentiment negative pasar regional akibat ketidakstabilan politik di Mesir. Selain berkurangnya volume perdagangan akibat suasana libur tahun baru Imlek, dimana Bursa saham China, Hong Kong, Korea Selatan dan Singapura tutup sejak hari Rabu 2 Februari untuk Tahun Baru Imlek, dan bursa saham Taiwan dan Vietnam telah ditutup sepanjang minggu ini.
Sampai pertengahan minggu depan bursa kemungkinan dapat menghadapi tekanan jual sentimen negative pasar regional akibat ketidakstabilan politik di Mesir di samping suasana 
libur tahun baru Imlek yang akan mengurangi volume perdagangan. Dalam jangka pendek pergerakan bursa masih berpeluang mengalami kenaikan, bahkan tidak menutup kemungkinan akan menyentuh posisi 3500 basis poin kembali.
BI Rate dan Inflasi. Pertemuan untuk membahas BI rate tetap akan dilakukan sesuai jadwal yang telah disusun BI yakni pada awal Februari minggu yang akan datang. Adanya opini bahwa kebijakan suku bunga BI belum mendesak untuk dilakukan segera walaupun tekanan inflasi diperkirakan terus meningkat. Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin mencatat inflasi Januari 2011 yang cukup tinggi, mencapai 0,89 persen, dan laju inflasi year on year mencapai 7,02 persen. Selain inflasi, perubahan suku bunga juga diperlukan untuk mengatasi adanya kepanikan investor asing. Walaupun demikian, dana investor asing sudah kembali masuk dengan mencatat nilai beli bersih sebesar 215,64 miliar rupiah dari total nilai beli 1,94 triliun rupiah, sehingga tetap perlu dijaga.
Ekonomi Global. Bursa saham Wall Street minggu lalu sempat menanjak tetapi terkoreksi tajam di hari terakhir perdagangan Jumat, lagi oleh memanasnya situasi politik di Mesir yang mendorong investor untuk cari aman posisi mereka setelah rally terpanjang sebelumnya yang terjadi sejak bulan Mei 2007. Dow Jones Industrial minggu ini masih mungkin menanjak lagi menjelang level resistance berikutnya yang mengarah ke 12600, sementara support di level 11515 dan kemudian pada 11320. Index S&P 500 minggu lalu alami koreksi lagi bersama bursa lainnya; resistance masih di sekitar 1300, sementara level support berada di 1252 dan 1218. Berita-berita ekonomi penting, sebagaimana biasanya di minggu pertama tiap bulan, di antaranya pengumuman suku bunga di Australia dan Eropa yang diperkirakan masih tetap bertahan di level sebelumnya, serta data pengangguran di Amerika.
Kawasan Australia: Gubernur Bank Sentral Royal Bank of Australia (RBA)mengumumkan suku bunga dipertahankan di level 4,75% sekaligus memberikan pandangan kemungkinan kenaikan suku bunga beberapa bulan mendatang pada tahun ini.
Kawasan Amerika: Menurut pernyataan yang dirilis pada akhir pertemuan pertama tahun ini FOMC tidak mengubah atau tetap mempertahankan tingkat suku bunga pada level 0,25%. pernyataan Fed menunjukkan adanya potensi untuk membeli obligasi (QE3) setelah QE2 berakhir pada bulan Juni mendatang.
Kawasan Inggris dan Eropa: Bank of England suku bunga akan berada di level 1,25%, sementara perkiraan dari Institut Nasional Riset Ekonomi dan Sosial terhadap angka inflasi rata-rata akan berada di level 3,8%; lebih tinggi dari perkiraan para Ekonom Departemen Keuangan dan Bank yang sebelumnya memperkirakan inflasi hanya di level 2,8%.
SAHAM. Pergerakan pasar Indeks Harga Saham Gabungan, IHSG akan berada antara level support di sekitar posisi 3412 dan 3310, sementara resistance di level 3530 dan berikutnya 3630. Harga saham menguat hampir semua sektor, yakni: perdagangan memimpin kenaikan sebesar 1,6%; perkebunan 1,5%; finansial dan tambang 1,4%, industri dasar 1,2%. Demikian pula sektor infrastruktur naik 1%, konsumer 0,9%, manufaktur 0,6% dan properti 0,3%. Saham yang menarik untuk diperhatikan antara lain United Tractor (UNTR) dan Astra Argo Lestari (AALI); Indofood Sukses Makmur (INDF); Adaro Energy (ADRO); dan PT Perusahaan Gas Negara (PGAS); Alam Sutera Realty (ASRI).
REKSADANA. Perolehan NAB tertinggi adalah Reksadana CIMB – Principal Bond yaitu 12, 872.60 untuk Reksadana Pendapatan Tetap , Schroder Dana Prestasi sebesar 19,836.29, untuk Reksadana Campuran dan Panin Dana Maksima sebesar 47,304.05 untuk Reksadana Saham.

FOREX – EMAS. Minggu lalu di pasar forex nilai tukar mata uang dollar secara umum stabil, dimana index dollar AS berakhir di level 78.140 dan euro terpangkas tajam oleh naiknya permintaan US dollar di tengah eskalasi politik di kawasan Afrika –Mesir dan berakhir di level 1.3606. Pertengahan minggu berjalan ini market range akan berada antara level resistance pada 1.3780 dan berikutnya di 1.4278, sedangkan level support di 1.3240 dan kemudian pada 1.2867. USDJPY minggu lalu cenderung melemah terbatas, sementara kedua mata uang menjadi pilihan investasi safe haven hari-hari ini. Pasar di minggu ini nampaknya masih sama berada di antara support level 80.90 dan 80.22, serta resistance pada 84.50 dan 86.00. Sementara itu, Aussie dollar terpantau seminggu lewat menguat terbatas dan ditutup pada level 0.9927. Range minggu ini tetap antara resistance 1.0224 dan support level di 0.9794 dan 0.9540.

Pasar emas mengalami penurunan lebih tipis karena di akhir minggu melonjak sebagai pilihan safe haven di tengah memanasnya situasi kawasan Afrika. Lagi, emas jadi pilihan investasi di kala tekanan krisis. Emas di LLG minggu lalu berakhir pada level $1334.95 per troy ounce. Untuk pertengahan minggu ke depan emas akan berada antara level support di $1307 serta support berikut $1275 per troy ounce. Sementara itu, resistance terdekat pada $1393 lalu level $1432.

POUNDSTERLING. Sejalan dengan mulai diburunya lagi US dollar melemah ke level 1.5860; pada pertengahan minggu berjalan ini level resistance terdekat pada 1.6063 dan kemudian 1.6300, sedang support berada pada 1.5745 dan kemudian 1.5340.

KOMODITI – INDEKS. Stock index futures, indeks Nikkei kembali melemah walau terbatas berakhir di 10240. Penurunan rating hutang Jepang ke AA- oleh S&P berpengaruh terbatas ke index karena diimbangi pelemahan mata uang yen yang memberi imbas positif untuk kinerja ekspor. Pertengahan minggu ini, Nikkei berjangka akan dalam rentangan resistance terdekat pada 10630 yang bila tembus akan mengarah ke level berikutnya di 11393. Adapun support pada level 10150 dan lalu 9906. Sementara itu, Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong mengalami koreksi dengan lebih tipis dari minggu sebelumnya, ditutup di level 23650. Pertengahan minggu ini, akan berada dalam range level resistance di 24477 dan berikutnya 24945, sementara support-nya di 23490 selanjutnya 22375.

PROPERTI. Stabilnya tingkat suku bunga bank menjadi sentimen positif yang mendorong untuk terus mempertimbangkan investasi di sektor properti, terutama mall, dan apartemen atau kondominium. Ke depannya peningkatan bisnis ini akan terus bertahan. Hal ini didukung oleh banyaknya aktivitas penyewaan pada pasar servis apartemen masih didominasi oleh penyewa pekerja maupun turis asing dari Jepang, Kore, Bangkok, Malaysia, dan Singapura, maupun penyewa lokal yang memang juga cenderung meningkat. Ini karena banyak pengelola servis apartemen menyediakan unit yang disewakan harian, mingguan, atau bulanan. Beberapa proyek yang telah dimulai tahun 2010 dan telah dipasarkan pada awal tahun ini antara Park Residence di Gandaria, Pasar Baru Mansion, dan The Park; Signature Park Grande di Cawang dan Cervino Village di Tebet. Selain itu, PT Lippo Cikarang Tbk. pada Februari 2011.akan mengoperasikan Lippo Cikarang Citywalk (LCC), yaitu pusat perbelanjaan dengan konsep hijau yang ramah lingkungan yang menawarkan tempat bekerja sekaligus tempat rekreasi atau jalan-jalan sembari cuci mata. LCC juga akan menghemat listrik karena semi terbuka, LCC juga menerapkan teknologi pengolahan air kotor. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar